Cara Menerbikan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Kelas Belajar Menulis Nusantara ( KBMN )
Gelombang           : 30
Pertemuan            : 26      
Angkatan              : 28
Narasumber          : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Moderator             : Mutmainah, M.Pd
Tema                     : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerb it Indie                                                                                                                                                    
              

Assalamulaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Selamat malam Bapak/Ibu hebat Indonesia yang tergabung dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 30, Acara dibuka oleh moderator dengan sangat manis dan penuh semangat, sambil memperkenalkan narasumber, beliau adalah:

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd

Lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. 
Penulis tigabuku solo dan 14 buku antologi, juga aktif di berbagai diberbaga pelatihan kelas menulis sebagai Narasumber. Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Relawan Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI.

Sejak tahun 2020, telah membuat pelatihan kelas dasar blogspot bagi guru-guru se-Indonesia. Sampai saat ini sudah dilaksanakan 5 angkatan.

profil Narasumber

https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Menerbitkan buku sekarang ini semakin mudah karena ada penerbit indie
yang menerima naskah tanpa seleksi.
Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.

Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima.
Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.
Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut, dan sudah pasti:
Naskah pasti diterbitkan .
Proses penerbitan mudah dan cepat .
Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya
Kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja.
Saya bukan bermaksud bahwa penerbit indie itu lebih baik. Indie maupun mayor punya kelebihan dan kekurangan.
Maksud saya adalah menggunakan jasa penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis
Menurut saya seperti ini:
Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis.
Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie.
Penerbit Indie ada banyak. Silakan bapak/ibu memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing
Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie
> Biaya penerbitan
> Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
> Batas maksimal jumlah halaman
> Ketentuan dan Biaya cetak ulang
> Apakah dapat Master PDF
> Jumlah buku yang didapat penulis

Saya disini membantu bapak/ibu menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya.
Sejak Juli 2020 saya membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit.
Mengapa saya membantu mengubungkan bapak/ibu ke penerbit indie ?
Jadi bapak/ibu tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada saya yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga bapak/ibu merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit
Saat itu (Juli 2020) saya melihat bapak/ibu peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana
Saya  sering juga mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta kbmn dalam menerbitkan buku yaitu:

- biaya mahal
- biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
- ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan 
- ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
- ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal




Melihat kasus-kasus tersebut maka saya membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Biaya 400.000 saja. Penulis dapat 2 buku
saya sampaikan daya tarik penerbit ini
1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah

2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.

3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee
Pesan dari saya, menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi, Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya.
Luar biasa materi pada malam hari ini, semoga semakin menambah wawasan saya didalam menulis , agar lebih baik lagi, terimakasih mas Brian dan Teh Mut.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SAMBIL REFRESHING BERSAMA AGP PGRI

MIE VIRAL

Menulis Setiap hari